Minggu, 11 Desember 2011

Van Der Man Mountain


[chapter 1]
Jalur Menuju Puncak "Kahyangan"

Untuk mendaki dengan berjalan cepat hingga ke puncak hanya butuh waktu sekitar dua jam. Bagi pemula mungkin antara tiga sampai empat jam. Meski banyak jalan menanjak tetapi jarak dari kaki gunung hingga ke puncak tidak terlalu jauh.

Di Kota Wisata Batu tidak hanya menyediakan wisata rekreasi, tetapi ada juga jalur wisata mendaki Gunung Panderman. Gunung ini sudah amat dikenal hingga ke Negeri Belanda. Maklum nama Panderman diambilkan dari nama orang Belanda Van Der Man yang mengagumi gunung tersebut.
 

Jika sampai ke puncak gunung, pendaki bisa menikmati indahnya pemandangan Kota Wisata Batu dan Kota Malang secara lengkap. Jika sampai puncak malam hari, akan terlihat hamparan sinar lampu kerlap kerlip nan mempesona. Dijamin bagi yang sedang berada di puncak tak ingin segera turun. Karena ini kahyangan kecil dari Swiis Kecil [tanpa] salju.

Setiap malam minggu dan hari libur banyak sekali wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang camping di lereng-lereng gunung itu. Mereka membawa tenda-tenda kecil untuk pelindung saat tidur. Untuk naik gunung ini dari Kota Malang bisa naik bus lalu minta diturunkan di pertigaan Desa Pesanggrahan. Lalu berjalan kira-kira dua kilometer ke arah barat, dari sana suasana pegunungan mulai terasa.

Kawasan pertama yang akan dilalui jika ingin mendaki adalah kawasan Latar Ombo. Di sini biasa digunakan untuk berkemah sejumlah pendaki. Di sini juga ada sumber air yang jernih yang bisa dipakai cuci muka, mandi kalau mau, dan area di sekitarnya, bisa digunakan untuk memasak bagi pendaki yang akan meneruskan perjalanan naik atau turun. Di pos ini suasananya semakin indah. Gemericik air gunung yang jernih mampu menenangkan hati yang gundah. Sementara, dari situ juga bisa melihat kerlap kerlip sebagian lampu di Kota Wisata Batu. Suara alamnya mampu menggeser bisikan-bisikan setan yang membuat hati gelisah.

Setelah Latar Ombo, ada pos kedua yang bisa dijadikan istirahat sejenak. Pos itu namanya Watu Gede. Di kawasan ini ada batu besar, dari sini pula bisa menikmati pemandangan di bawah dengan cukup lengkap. Meski belum sampai puncak, pos ini sangat menakjubkan.

Bagi pendaki yang ingin membawa oleh-oleh bunga Edelweis, bisa mencari di beberapa semak dan lereng. Meski saat ini semakin jarang, bagi yang beruntung masih mungkin mendapatkan bunga keabadian tersebut.


[chapter 2]
Gunung Panderman 2000dpl. 




Saat kita mendengar kata panderman, maka bayangan kita akan langsung tertuju pada sebuah lokasi pendakian,, hhm memang benar panderman adalah sebuah wisata gunung yang cukup unik, unik karena dia tidak menyajikan ketinggian dan tantangan meskipun panderman tergolong sebagai wisata untuk mendaki:), gunung panderman tepatnya lebih mengedepankan sisi keindahan dan kenyamanan menikmati alam pegunungan. Puncak panderman tidak terlalu tinggi seperti semeru dan gunung lain layaknya status pendakian, akan tetapi sangat disukai untuk berlibur camping karena kesederhanaannya,, cukup menantang untuk seorang pendaki pemula:)

Tidak membutuhkan persiapan yang banyak untuk mencapai puncaknya, bahkan seorang yang belum pernah mendaki pun bisa mencapainya, menarik bukan....Panderman disukai oleh orang-orang yang tidak mempunyai banyak waktu tetapi menginginkan alam pendakian, bayangkan untuk ke puncak semeru paling tidak butuh perjalanan 3 hari untuk pulang pergi sekaligus menginap disana, akan tetapi di panderman kita cukup 1 hari 1 malam kita sudah puas menikmatinya:) simpel bukan..??

Puncak panderman sebetulnya ada dua, para pendaki pemula biasanya hanya berhenti pada puncak pertama karena disana sudah menyajilan pemandangan yang luar biasa bagus dengan berada diatas awan yang sudah lengkap dengan angin gunung dan ramainya sesama pendaki.. tapi jika yang menginginkan tantangan bisa melanjutkan ke puncak berikutnya yang lumayan menantang..
Lokasi panderman ini tidak jauh dari kota malang, hanya 20 menit berkendaraan kita sudah bisa mencapai kaki panderman untuk selanjutnya perjalanan ke atas hanya bisa dilakukan melalui perjalanan tanpa alat transportasi, tergantung kecepatan,,biasanya para pendaki membutuhkan waktu 2 - 3 jam untuk mencapai puncak pertama dengan jarak tempuh 3 km dari kaki gunung dengan tanjakan yang lumayan bagi para cewek ...hehehe...(nggak berat2 banget kok,,suer seru malah). 

Selain jalan tanjakan setapak kita juga akan menjumpai jalan berdebu jika kemarau dan berlumpur jika hujan, makanya kita harus pandai memilih situasi dan waktunya...jika kemarau jangan berjalan dengan anggota kelompok yang panjang karena kasihan yang belakang pasti terkena debu:) yah gitu lah....
Dari puncak Panderman kita bisa melihat kota Batu dan kota Malang di bawah, dihiasi dengan lampu-lampu berkelap kelip yang menambah indahnya suasana malam di Panderman. di langit panderman penuh dengan bintang dan kabut yang mulai merayap dari bawah menambah serunya suasana malam di Panderman.

Sepanjang perjalanan dari kota malang saja sudah sangat menyenangkan, karena kita akan melewati alam yang menyenangkan, mulai jalan yang berkelok, jalan yang berkabut, suasana jalan yang dingin tanpa polusi, yah suasana khas kota batu yang terkenal dengan swisnya indonesia kata orang mancanegara. Perjalanan banyak dilakukan dengan kendaraan umum (bis, cartaran, angkot, dll) tapi yang jelas untuk kendaraan pribadi tidak disarankan karena tidak adanya fasilitas parkir disana..jadi mending naik angkot rame-rame ya khan.....

Sepanjang perjalanan sampai di Puncak, kita masih bisa menikmati pemandangan ladang dan pepohonan pinus yang hijau. Kita juga akan bisa menemukan beberapa monyet yang bergelantungan di pohon-pohon di pinggir-pinggir jalan (jika beruntung). Dengan suasana alam yang masih alami dan hijau, cukup menyegarkan mata yang lelah. O ya untuk masuk ke wilayah Panderman kita tidak dikenai biaya sedikitpun. Cukup mengeluarkan sedikit ongkos sekitar Rp. 10 ribu untuk transportasi dari Malang ke Batu dan bawa air secukupnya karena kita akan butuh air untuk minum dan memasak mie instan disana..hehe banyak kok yang buat mie disana,, minta juga gak papa:)

Nama Wisata : Panderman
Jenis : Wisata Alam
Lokasi : Dusun Toyomerto Kelurahan Songgokerto Kec. Batu
Ketinggian : 200 dpl
Telepon :

Fasilitas :
 Keamanan

  Jalan Makadam sampai puncak
·         Pos jaga

·         Warung kopi

·         Lahan perkemahan

Gunung Panderman sudah dikenal orang tempat pendakian dan perkemahan sejak tahun 1800an.


[chapter 3]


mendaki puncak panderman "jejak-jejak ajisaka"
Dengan panorama indah, udaranya yang sejuk serta dikelilingi bukit-bukit, menjadi daya tarik tersendiri bagi kota Batu-Malang jika dibanding kota-kota lain di Indonesia. 

Kota ini mempunyai spesifikasi khusus yaitu dikelilingi banyak gunung seperti Gunung Panderman, Gunung Banyak, Gunung Welirang, Gunung Bokong.

Kota yang terletak sekitar 19 km sebelah barat Kota Malang atau sekitar 2 jam dari Kota Surabaya ini memiliki ketinggian antara 680 m sampai 1.700 m di atas permukaan laut dengan suhu berkisar antara 15 sampai dengan 19 derajat celcius.  

Kota Batu yang pernah dijuluki "De Kleine Switzerland" atau Swiss Kecil di Pulau Jawa mempunyai banyak potensi wisata menawan, antara lain seperti Lembah Songgoriti, Pasar Malam, Wisata Wana, Wisata Selecta, Wisata Desa, Jawa Timur Park, Wisata Bangunan Kuno, dan Wisata Agro.

Wisata petik apel langsung dari pohon sebagai salah satu andalan wisata Agro di Kota Batu dapat ditemui di wilayah Desa Punten, Desa Bumiaji, & kawasan wisata Kusuma Agro. Kondisi geografis Kota Batu yang dikelilingi dengan pegunungan sangat cocok untuk berwisata alam. 

Bagi wisatawan yang ingin melepaskan kepenatan ataupun be-refreshing dapat melakukan aktifitas berkemah sekaligus mengunjungi air terjun Coban Rais ataupun Coban Talun yang setiap saat memiliki perkemahan sendiri-sendiri. Bagi yang ingin merasakan aliran air panas alami yang bersumber dari Gunung Arjuna dapat bermandi di Pemandian Air Panas Cangar ataupun Pemandian Air Panas Songgoriti.


(disarikan Berbagai Sumber)




Tidak ada komentar: